Jumat, 13 Februari 2015

Urutan Langkah Tune Up Mesin EFI

Tune Up adalah salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh bengkel, baik itu tune up engine konvensional maupun tune up mesin EFI. Sebetulnya untuk urutan langkah tune up mesin konvensional ataupun tune up engine efi adalah terserah dari s pelaku tune up, yang penting semua item yang harus diperiksa dilakukan pemeriksaan, tetapi kita juga harus memperhatikan dari efisiensi waktu ketika melakukan tune up baik tune up untuk mesin konvensional maupun mesin efi. Sehingga diharapkan ketika kita melakukan tune up maka kegiatan tune up engine tersebut akan kita lakukan dengan efesiensi waktu, tidak ada yang dilakukan doble, semisal ketika pada tune up kita memeriksa busi, setelah itu busi kita pasang lagi, ternyata nanti ada job untuk mengukur tekanan kompresi, maka busi harus dilepas lagi. jadi kalo orang jawa bilang adalah mindo gaweni. Berikut ini adalah urutan langkah Tune up sistem efi yang biasa saya lakukan untuk mobil xenia maupun avanza.
Urutan langkah-langkah Tune UP Mesin Efi yang biasa saya lakukan pada mobil xenia dan avanza :



  1. Langkah tune up yang pertama adalah memperisapkan alat, dengan banyaknya alat yang ada pada sebuah bengkel, kita harus mempersiapkan alat yang akan kita gunakan, kalau alat tersebut tidak dibutuhkan dalam kegiatan tune up ya tidak usah disiapkan. Kita mengambil alat-alat yang akan dibutuhkan saja ketika kita melakukan kegiatan tune up.
  2. Memasang pelindung kendaraan, ini perlu yaitu untuk menghindari kendaraan terkena goresan ataupun kotor pada bagaian dalam. Pelindung kendaraan bisa berupa vender cover, steering cover, lalu cover untuk lantai maupun stik.
  3. Melepas sebuah sensor, misal MAP.
  4. Melakukan penjumperan pada konektor (soket yang di jumper harus benar, silahkan bisa dilihat di buku manual book dari jenis mobil yang di tune up) kemudian di on kan (ingat ya jangan sampai salah menjumper), kemudian melihat di kedipan, otomatis kedipan untuk sensor MAP akan terlihat. Jika tidak ada yang lain berarti dalam keadaan normal. Jika ada kedipan, maka silahkan dilihat di buku manual dari  mobil yang kita tune up bagaian mana yang memiliki trouble.
  5. Kalau ada trouble selain MAP maka silahkan lakukan perbaikan terlebih dahulu, kemudian pasang MAP, dan kemudian melepas fuse EFI sekitar 1 menit. Untuk melakukan reset / menghapus memori.
  6. Kemudian kita on kan lagi mobil dan melihat apakah masih terbaca kerusakan ? kalau indikator sudah menunjukan normal, maka kita bisa lanjut ke langkah pemeriksaan komponen lainnya.
  7. Untuk langkah 3 dan 4, kita bisa memeriksanya dengan menggunakan scanner, ini bukan scanner buat nyecan poto lho ya, tapi scanner yang digunakan untuk menscan engine. Hargana cukup mahal. bisa sampai puluhan juta.
  8. Kalau sudah, maka kita bisa mulai untuk melepas main relay, lalu melepas aki mobil, filter udara, koil, dan busi.Oh iya, untuk melepas baterai sebaiknya dilepas negatif terlebih dahulu. Letakan semuanya di meja kerja, kita lakukan pekerjaan untuk pemeriksaan dan perawatan. Semisal baterai, maka kita periksa tegangan baterai, berat jenis bateri, ketinggian cairan elektrolit, dan kotak baterai. Untuk itu kita harus tahu spesifikasi yang baiknya. Oh ya jangan lupa untuk membersihkan terminal baterai dengan sikat kawat agar karat/kosrosi nya hilang, dan lubang ventilasi yang ada pada tutup baterai bisa kita semprot menggunakan kompresor. Untuk filter udaranya, kita bisa membersihkan nya dengan kompresor, Lalu untuk busi, kita ukur celah businya, spesifikasi dari celah busi bisa kita lihat di buku manual jenis mobil. Kalau tidak seusai kita bisa stel celah businya. Busi juga disemprot menggunakan kompresor tetapi tidak dengan jarak terlalu dekat maupun dengan tekanan yang kuat. lalu memeriksa tahanan coil, spesifikasi bisa dilihat pada buku manual jenis mobil. Jika tidak sesuai dengan spesifikasi, maka lakukan perbaikan atau ganti.
  9. Berikan tutup di lubang busi, ini adalah untuk menghindari sesuatu jatuh ke dalamnya ketika bisa kita lepas.
  10. Kemudian melepas soket injektor dan mengukur tahanan pada injektor, spesifikasi tahanan bisa dilihat di buku manual / manual book.
  11. Lalu kemudian lepaskan relay bahan bakar, sesudah itu kita pasang baterai, jangan lupa untuk keselamatan kerja, maka ketika memasang baterai kita lakukan dengan terminal positif terlebih dahulu. dan kita lakukan pemeriksaan tekanan kompresi.
  12. Kalau sudah kita pasang lagi busi, coil, main relay / relay efi dan relay bahan bakar, kita ukur tegangan pada soket yang dihubungkan dengan koil dengan sebelumya kunci kontak di on kan terlebih dahulu.
  13. Memasang filter udara.
  14. Lalu memasang kabel penghubung scanner pada konektor mobil dan scanner. Kita lakukan pemeriksaan kerusakan. Kalau terbaca no vault data berarti tidak ada indikasi sensor yang rusak. Kita back dan lakukan erase jika diprlukan.
  15. Lalu matikan scaner dengan cara yang benar. Kemudian lepas kable pada konektor scanner. Hidupkan mesin.
  16. Pasangkan lagi ke konektor scanner, kita lakukan pembacaan current data. Dan Print. Matikan mesin mobil.
  17. Kemudian langkah berikutnya adalah melakukan pemeriksaan dengan star gas. Memasang alat star gas dengan benar, menyalakannya dengan benar. menghidupkan kembali mobil. Pada saat proses loading, maka masukan kabel selang yang terhubung dengan sensor oksigen yang dimasukkan ke dalam knalpot mobil, jadi tidak dimasukkan terlebih dahulu. tetapi memasukan ke dalam knalpotnya menunggu proses loading pada star gas. Kalau sudah tampil maka kemudian PRINT.
  18. Melakukan perbaikan jika data yang kita print tadi belum sesuai spesifikasi.
Demikian tadi urutan langkah-langkah tune up mesin efi yang biasa saya lakukan, untuk pemeriksaan dengan oscilator mungkin ada yang bisa membantu ?? Langkah-langkah Tune up engine mungkin tidak perlu dilakukan semuanya, sesuai dengan kebutuhan kita. Terima kasih
Hampir semua pemain sepeda motor terbesar di Indonesia sekarang ini berlomba-lomba menciptakan tunggangan dengan efisiensi bahan bakar yang baik.Terciptanya teknologi EFI yang diperuntukkan bagi sistem suplay bahan bakar ini diklaim lebih irit bahan bakar ketimbang teknologi pendahulunya, karburator.Electronic Fuel Injection (EFI) menggunakan sistem yang diatur secara komputer oleh perangkat elektronik yang disebut ECU (Electronic Control Unit).ECU ini ibarat CPU pada komputer kita, dimana ia akan memproses permintaan dari sensor-sensor yang disebar pada bagian bagian mesin tertentu.
ECU akan mengolah data yang dikirim sensor-sensor yang sesuai dengan keadaan mesin, dimana pada saat mesin berputar idel, putaran tinggi, mesin saat masih dingin, mesin saat panas.ECU akan bertugas mengatur berapa banyak bahan bakar atau udara yang diperlukan mesin, kapan saatnya bagi pengapian untuk bekerja yang telah disesuaikan dengan keadaan mesin sesuai laporan dari sensor-sensor.

Bicara tentang sensor pada EFI, apa sajakah sensor sensor tersebut?,,,


Inilah dia beberapa sensor-sensor utama pada motor injeksi dan fungsinya:


Sensor IAT(Intake Air Temperature)

IAT sensor ini bertugas menyesuaikan rasio perubahan suhu pada intake, kemudian informasi akan diterima ECU dan jumlah bahan bakar akan dikirim sesuai dengan kondisi suhu mesin.IAT bekerja dengan cara mendeteksi suhu udara yang melewati throttle body dan mengubah suhu menjadi sinyal listrik yang dikirim ke ECU. Dengan adanya sensor IAT, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan akan selalu pada tingkat yang optimal.

Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure)

Sensor MAP bertugas untuk mendeteksi perubahan tekanan vakum di dalam intake manifold, kemudian perubahan tekanan tersebut akan diubah menjadi sinyal yang akan diterima ECU.Dari informasi ini, ECU kemudian menghitung jumlah aliran udara intake.Sensor MAP ini digunakan terutama untuk menghitung jumlah kiriman injeksi bahan bakar pada saat beban rendah.

Sensor TP (Throttle Position)

Sensor TP berguna untuk mendeteksi bukaan throttle, kemudian hasilnya akan dikirim ke ECU dalam bentuk sinyal listrik.Sensor TP bertugas memberikan informasi pada ECU untuk menghitung jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan pada kerja mesin saat beban tinggi.

Sensor ECT(Engine Coolant Temperature)

Sensor ECT bertugas untuk mendeteksi keadaan suhu mesin, biasanya dipasang pada radiator untuk mesin berpendingin cairan.Dengan adanya sensor ECT, ECU akan mengirimkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan suhu mesin, sehingga lebih optimal.

Sensor CKP (Crankshaft Position)

Sensor CKP sensor dipasang untuk mendeteksi posisi crankshaft. Sinyal informasi yang dikirim sensor CKP ke ECU untuk ditentukan kapan waktu penyemprotan bahan bakar, berapa lama penyemprotan, menghentikan bahan bakar pada waktu deselerasi dan menentukan saat pengapian.

Sensor O2

Sensor O2 berguna untuk mendeteksi gas buang terhadap zat-zat beracun dan mendeteksi kondisi pembakaran mesin. Informasi mengenai berapa jumlah oksigen didalam gas buang akan dikirim ke ECU , dan selanjutnya ECU akan menaikkankan atau menurunkan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan sesuai dengan kondisi pembakaran.Dengan adanya sendor 02 ini, jumlah bahan bakar akan selalu dalam takaran/campuran yang optimal, hal ini akan menjadikan mesin lebih irit dan lebih rendah emisi.


Gangguan umum pada sensor-sensor EFI


Apakah sensor-sensor ini bisa rusak?, apa akibatnya?, dan bagaimana cara mengetahuinya?
Namanya saja piranti buatan manusia, tentu saja bisa mengalalami kegagalan kerja atau rusak.Akibatnya tentu bisa bermacam-macam tergantung sensor apa yang mengalami gangguan.Misalnya jika yang bermasalah adalah sensor TP, maka mesin akan menjadi tidak responsif, atau jika yang gagal adalah sensor CKP dan ECT maka mesin akan susah distarter atau dihidupkan.
Gangguan pada Sensor dapat diketahui dengan melihat kedipan pada lampu check engine pada panel indikator.Kedipan pada check engine ini berbeda tergantung dari sensor apa yang mengalami gangguan.Namun untuk mengetahui sensor apa yang mengalami kegagalan, hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat pendiagnosa (diagnostic tool).Beberapa penyebab kenapa sensor sensor pada sistem injeksi bermasalah, yaitu:Tegangan listrik yang menghidupkan sensor dan ECU tidak sesuai, kotornya sambungan-sambungan/socket kelistrikan pada sistem ECU, konsleting pada sirkuit ECU atau karena adanya kerusakan pada peralatan elektronik ECU.

Demikian secara singkat mengenai fungsi dan cara kerja sensor-sensor pada sistem EFI, dan beberapa hal yang bisa menggangu kerja sensor. - See more at: http://www.spiderbeat.com/2013/03/fungsi-sensor-sensor-pada-sistem-bahan.html#sthash.kFNVeguN.dpufTune Up adalah salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh bengkel, baik itu tune up engine konvensional maupun tune up mesin EFI. Sebetulnya untuk urutan langkah tune up mesin konvensional ataupun tune up engine efi adalah terserah dari s pelaku tune up, yang penting semua item yang harus diperiksa dilakukan pemeriksaan, tetapi kita juga harus memperhatikan dari efisiensi waktu ketika melakukan tune up baik tune up untuk mesin konvensional maupun mesin efi. Sehingga diharapkan ketika kita melakukan tune up maka kegiatan tune up engine tersebut akan kita lakukan dengan efesiensi waktu, tidak ada yang dilakukan doble, semisal ketika pada tune up kita memeriksa busi, setelah itu busi kita pasang lagi, ternyata nanti ada job untuk mengukur tekanan kompresi, maka busi harus dilepas lagi. jadi kalo orang jawa bilang adalah mindo gaweni. Berikut ini adalah urutan langkah Tune up sistem efi yang biasa saya lakukan untuk mobil xenia maupun avanza.
Urutan langkah-langkah Tune UP Mesin Efi yang biasa saya lakukan pada mobil xenia dan avanza :


  1. Langkah tune up yang pertama adalah memperisapkan alat, dengan banyaknya alat yang ada pada sebuah bengkel, kita harus mempersiapkan alat yang akan kita gunakan, kalau alat tersebut tidak dibutuhkan dalam kegiatan tune up ya tidak usah disiapkan. Kita mengambil alat-alat yang akan dibutuhkan saja ketika kita melakukan kegiatan tune up.
  2. Memasang pelindung kendaraan, ini perlu yaitu untuk menghindari kendaraan terkena goresan ataupun kotor pada bagaian dalam. Pelindung kendaraan bisa berupa vender cover, steering cover, lalu cover untuk lantai maupun stik.
  3. Melepas sebuah sensor, misal MAP.
  4. Melakukan penjumperan pada konektor (soket yang di jumper harus benar, silahkan bisa dilihat di buku manual book dari jenis mobil yang di tune up) kemudian di on kan (ingat ya jangan sampai salah menjumper), kemudian melihat di kedipan, otomatis kedipan untuk sensor MAP akan terlihat. Jika tidak ada yang lain berarti dalam keadaan normal. Jika ada kedipan, maka silahkan dilihat di buku manual dari  mobil yang kita tune up bagaian mana yang memiliki trouble.
  5. Kalau ada trouble selain MAP maka silahkan lakukan perbaikan terlebih dahulu, kemudian pasang MAP, dan kemudian melepas fuse EFI sekitar 1 menit. Untuk melakukan reset / menghapus memori.
  6. Kemudian kita on kan lagi mobil dan melihat apakah masih terbaca kerusakan ? kalau indikator sudah menunjukan normal, maka kita bisa lanjut ke langkah pemeriksaan komponen lainnya.
  7. Untuk langkah 3 dan 4, kita bisa memeriksanya dengan menggunakan scanner, ini bukan scanner buat nyecan poto lho ya, tapi scanner yang digunakan untuk menscan engine. Hargana cukup mahal. bisa sampai puluhan juta.
  8. Kalau sudah, maka kita bisa mulai untuk melepas main relay, lalu melepas aki mobil, filter udara, koil, dan busi.Oh iya, untuk melepas baterai sebaiknya dilepas negatif terlebih dahulu. Letakan semuanya di meja kerja, kita lakukan pekerjaan untuk pemeriksaan dan perawatan. Semisal baterai, maka kita periksa tegangan baterai, berat jenis bateri, ketinggian cairan elektrolit, dan kotak baterai. Untuk itu kita harus tahu spesifikasi yang baiknya. Oh ya jangan lupa untuk membersihkan terminal baterai dengan sikat kawat agar karat/kosrosi nya hilang, dan lubang ventilasi yang ada pada tutup baterai bisa kita semprot menggunakan kompresor. Untuk filter udaranya, kita bisa membersihkan nya dengan kompresor, Lalu untuk busi, kita ukur celah businya, spesifikasi dari celah busi bisa kita lihat di buku manual jenis mobil. Kalau tidak seusai kita bisa stel celah businya. Busi juga disemprot menggunakan kompresor tetapi tidak dengan jarak terlalu dekat maupun dengan tekanan yang kuat. lalu memeriksa tahanan coil, spesifikasi bisa dilihat pada buku manual jenis mobil. Jika tidak sesuai dengan spesifikasi, maka lakukan perbaikan atau ganti.
  9. Berikan tutup di lubang busi, ini adalah untuk menghindari sesuatu jatuh ke dalamnya ketika bisa kita lepas.
  10. Kemudian melepas soket injektor dan mengukur tahanan pada injektor, spesifikasi tahanan bisa dilihat di buku manual / manual book.
  11. Lalu kemudian lepaskan relay bahan bakar, sesudah itu kita pasang baterai, jangan lupa untuk keselamatan kerja, maka ketika memasang baterai kita lakukan dengan terminal positif terlebih dahulu. dan kita lakukan pemeriksaan tekanan kompresi.
  12. Kalau sudah kita pasang lagi busi, coil, main relay / relay efi dan relay bahan bakar, kita ukur tegangan pada soket yang dihubungkan dengan koil dengan sebelumya kunci kontak di on kan terlebih dahulu.
  13. Memasang filter udara.
  14. Lalu memasang kabel penghubung scanner pada konektor mobil dan scanner. Kita lakukan pemeriksaan kerusakan. Kalau terbaca no vault data berarti tidak ada indikasi sensor yang rusak. Kita back dan lakukan erase jika diprlukan.
  15. Lalu matikan scaner dengan cara yang benar. Kemudian lepas kable pada konektor scanner. Hidupkan mesin.
  16. Pasangkan lagi ke konektor scanner, kita lakukan pembacaan current data. Dan Print. Matikan mesin mobil.
  17. Kemudian langkah berikutnya adalah melakukan pemeriksaan dengan star gas. Memasang alat star gas dengan benar, menyalakannya dengan benar. menghidupkan kembali mobil. Pada saat proses loading, maka masukan kabel selang yang terhubung dengan sensor oksigen yang dimasukkan ke dalam knalpot mobil, jadi tidak dimasukkan terlebih dahulu. tetapi memasukan ke dalam knalpotnya menunggu proses loading pada star gas. Kalau sudah tampil maka kemudian PRINT.
  18. Melakukan perbaikan jika data yang kita print tadi belum sesuai spesifikasi.
Demikian tadi urutan langkah-langkah tune up mesin efi yang biasa saya lakukan, untuk pemeriksaan dengan oscilator mungkin ada yang bisa membantu ?? Langkah-langkah Tune up engine mungkin tidak perlu dilakukan semuanya, sesuai dengan kebutuhan kita. Terima kasih
Hampir semua pemain sepeda motor terbesar di Indonesia sekarang ini berlomba-lomba menciptakan tunggangan dengan efisiensi bahan bakar yang baik.Terciptanya teknologi EFI yang diperuntukkan bagi sistem suplay bahan bakar ini diklaim lebih irit bahan bakar ketimbang teknologi pendahulunya, karburator.Electronic Fuel Injection (EFI) menggunakan sistem yang diatur secara komputer oleh perangkat elektronik yang disebut ECU (Electronic Control Unit).ECU ini ibarat CPU pada komputer kita, dimana ia akan memproses permintaan dari sensor-sensor yang disebar pada bagian bagian mesin tertentu.
ECU akan mengolah data yang dikirim sensor-sensor yang sesuai dengan keadaan mesin, dimana pada saat mesin berputar idel, putaran tinggi, mesin saat masih dingin, mesin saat panas.ECU akan bertugas mengatur berapa banyak bahan bakar atau udara yang diperlukan mesin, kapan saatnya bagi pengapian untuk bekerja yang telah disesuaikan dengan keadaan mesin sesuai laporan dari sensor-sensor.

Bicara tentang sensor pada EFI, apa sajakah sensor sensor tersebut?,,,


Inilah dia beberapa sensor-sensor utama pada motor injeksi dan fungsinya:


Sensor IAT(Intake Air Temperature)

IAT sensor ini bertugas menyesuaikan rasio perubahan suhu pada intake, kemudian informasi akan diterima ECU dan jumlah bahan bakar akan dikirim sesuai dengan kondisi suhu mesin.IAT bekerja dengan cara mendeteksi suhu udara yang melewati throttle body dan mengubah suhu menjadi sinyal listrik yang dikirim ke ECU. Dengan adanya sensor IAT, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan akan selalu pada tingkat yang optimal.

Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure)

Sensor MAP bertugas untuk mendeteksi perubahan tekanan vakum di dalam intake manifold, kemudian perubahan tekanan tersebut akan diubah menjadi sinyal yang akan diterima ECU.Dari informasi ini, ECU kemudian menghitung jumlah aliran udara intake.Sensor MAP ini digunakan terutama untuk menghitung jumlah kiriman injeksi bahan bakar pada saat beban rendah.

Sensor TP (Throttle Position)

Sensor TP berguna untuk mendeteksi bukaan throttle, kemudian hasilnya akan dikirim ke ECU dalam bentuk sinyal listrik.Sensor TP bertugas memberikan informasi pada ECU untuk menghitung jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan pada kerja mesin saat beban tinggi.

Sensor ECT(Engine Coolant Temperature)

Sensor ECT bertugas untuk mendeteksi keadaan suhu mesin, biasanya dipasang pada radiator untuk mesin berpendingin cairan.Dengan adanya sensor ECT, ECU akan mengirimkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan suhu mesin, sehingga lebih optimal.

Sensor CKP (Crankshaft Position)

Sensor CKP sensor dipasang untuk mendeteksi posisi crankshaft. Sinyal informasi yang dikirim sensor CKP ke ECU untuk ditentukan kapan waktu penyemprotan bahan bakar, berapa lama penyemprotan, menghentikan bahan bakar pada waktu deselerasi dan menentukan saat pengapian.

Sensor O2

Sensor O2 berguna untuk mendeteksi gas buang terhadap zat-zat beracun dan mendeteksi kondisi pembakaran mesin. Informasi mengenai berapa jumlah oksigen didalam gas buang akan dikirim ke ECU , dan selanjutnya ECU akan menaikkankan atau menurunkan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan sesuai dengan kondisi pembakaran.Dengan adanya sendor 02 ini, jumlah bahan bakar akan selalu dalam takaran/campuran yang optimal, hal ini akan menjadikan mesin lebih irit dan lebih rendah emisi.


Gangguan umum pada sensor-sensor EFI


Apakah sensor-sensor ini bisa rusak?, apa akibatnya?, dan bagaimana cara mengetahuinya?
Namanya saja piranti buatan manusia, tentu saja bisa mengalalami kegagalan kerja atau rusak.Akibatnya tentu bisa bermacam-macam tergantung sensor apa yang mengalami gangguan.Misalnya jika yang bermasalah adalah sensor TP, maka mesin akan menjadi tidak responsif, atau jika yang gagal adalah sensor CKP dan ECT maka mesin akan susah distarter atau dihidupkan.
Gangguan pada Sensor dapat diketahui dengan melihat kedipan pada lampu check engine pada panel indikator.Kedipan pada check engine ini berbeda tergantung dari sensor apa yang mengalami gangguan.Namun untuk mengetahui sensor apa yang mengalami kegagalan, hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat pendiagnosa (diagnostic tool).Beberapa penyebab kenapa sensor sensor pada sistem injeksi bermasalah, yaitu:Tegangan listrik yang menghidupkan sensor dan ECU tidak sesuai, kotornya sambungan-sambungan/socket kelistrikan pada sistem ECU, konsleting pada sirkuit ECU atau karena adanya kerusakan pada peralatan elektronik ECU.

Demikian secara singkat mengenai fungsi dan cara kerja sensor-sensor pada sistem EFI, dan beberapa hal yang bisa menggangu kerja sensor. - See more at: http://www.spiderbeat.com/2013/03/fungsi-sensor-sensor-pada-sistem-bahan.html#sthash.kFNVeguN.dpuf
Hampir semua pemain sepeda motor terbesar di Indonesia sekarang ini berlomba-lomba menciptakan tunggangan dengan efisiensi bahan bakar yang baik.Terciptanya teknologi EFI yang diperuntukkan bagi sistem suplay bahan bakar ini diklaim lebih irit bahan bakar ketimbang teknologi pendahulunya, karburator.Electronic Fuel Injection (EFI) menggunakan sistem yang diatur secara komputer oleh perangkat elektronik yang disebut ECU (Electronic Control Unit).ECU ini ibarat CPU pada komputer kita, dimana ia akan memproses permintaan dari sensor-sensor yang disebar pada bagian bagian mesin tertentu.
ECU akan mengolah data yang dikirim sensor-sensor yang sesuai dengan keadaan mesin, dimana pada saat mesin berputar idel, putaran tinggi, mesin saat masih dingin, mesin saat panas.ECU akan bertugas mengatur berapa banyak bahan bakar atau udara yang diperlukan mesin, kapan saatnya bagi pengapian untuk bekerja yang telah disesuaikan dengan keadaan mesin sesuai laporan dari sensor-sensor.

Bicara tentang sensor pada EFI, apa sajakah sensor sensor tersebut?,,,


Inilah dia beberapa sensor-sensor utama pada motor injeksi dan fungsinya:


Sensor IAT(Intake Air Temperature)

IAT sensor ini bertugas menyesuaikan rasio perubahan suhu pada intake, kemudian informasi akan diterima ECU dan jumlah bahan bakar akan dikirim sesuai dengan kondisi suhu mesin.IAT bekerja dengan cara mendeteksi suhu udara yang melewati throttle body dan mengubah suhu menjadi sinyal listrik yang dikirim ke ECU. Dengan adanya sensor IAT, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan akan selalu pada tingkat yang optimal.

Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure)

Sensor MAP bertugas untuk mendeteksi perubahan tekanan vakum di dalam intake manifold, kemudian perubahan tekanan tersebut akan diubah menjadi sinyal yang akan diterima ECU.Dari informasi ini, ECU kemudian menghitung jumlah aliran udara intake.Sensor MAP ini digunakan terutama untuk menghitung jumlah kiriman injeksi bahan bakar pada saat beban rendah.

Sensor TP (Throttle Position)

Sensor TP berguna untuk mendeteksi bukaan throttle, kemudian hasilnya akan dikirim ke ECU dalam bentuk sinyal listrik.Sensor TP bertugas memberikan informasi pada ECU untuk menghitung jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan pada kerja mesin saat beban tinggi.

Sensor ECT(Engine Coolant Temperature)

Sensor ECT bertugas untuk mendeteksi keadaan suhu mesin, biasanya dipasang pada radiator untuk mesin berpendingin cairan.Dengan adanya sensor ECT, ECU akan mengirimkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan suhu mesin, sehingga lebih optimal.

Sensor CKP (Crankshaft Position)

Sensor CKP sensor dipasang untuk mendeteksi posisi crankshaft. Sinyal informasi yang dikirim sensor CKP ke ECU untuk ditentukan kapan waktu penyemprotan bahan bakar, berapa lama penyemprotan, menghentikan bahan bakar pada waktu deselerasi dan menentukan saat pengapian.

Sensor O2

Sensor O2 berguna untuk mendeteksi gas buang terhadap zat-zat beracun dan mendeteksi kondisi pembakaran mesin. Informasi mengenai berapa jumlah oksigen didalam gas buang akan dikirim ke ECU , dan selanjutnya ECU akan menaikkankan atau menurunkan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan sesuai dengan kondisi pembakaran.Dengan adanya sendor 02 ini, jumlah bahan bakar akan selalu dalam takaran/campuran yang optimal, hal ini akan menjadikan mesin lebih irit dan lebih rendah emisi.


Gangguan umum pada sensor-sensor EFI


Apakah sensor-sensor ini bisa rusak?, apa akibatnya?, dan bagaimana cara mengetahuinya?
Namanya saja piranti buatan manusia, tentu saja bisa mengalalami kegagalan kerja atau rusak.Akibatnya tentu bisa bermacam-macam tergantung sensor apa yang mengalami gangguan.Misalnya jika yang bermasalah adalah sensor TP, maka mesin akan menjadi tidak responsif, atau jika yang gagal adalah sensor CKP dan ECT maka mesin akan susah distarter atau dihidupkan.
Gangguan pada Sensor dapat diketahui dengan melihat kedipan pada lampu check engine pada panel indikator.Kedipan pada check engine ini berbeda tergantung dari sensor apa yang mengalami gangguan.Namun untuk mengetahui sensor apa yang mengalami kegagalan, hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat pendiagnosa (diagnostic tool).Beberapa penyebab kenapa sensor sensor pada sistem injeksi bermasalah, yaitu:Tegangan listrik yang menghidupkan sensor dan ECU tidak sesuai, kotornya sambungan-sambungan/socket kelistrikan pada sistem ECU, konsleting pada sirkuit ECU atau karena adanya kerusakan pada peralatan elektronik ECU.

Demikian secara singkat mengenai fungsi dan cara kerja sensor-sensor pada sistem EFI, dan beberapa hal yang bisa menggangu kerja sensor. - See more at: http://www.spiderbeat.com/2013/03/fungsi-sensor-sensor-pada-sistem-bahan.html#sthash.kFNVeguN.dpuf
Hampir semua pemain sepeda motor terbesar di Indonesia sekarang ini berlomba-lomba menciptakan tunggangan dengan efisiensi bahan bakar yang baik.Terciptanya teknologi EFI yang diperuntukkan bagi sistem suplay bahan bakar ini diklaim lebih irit bahan bakar ketimbang teknologi pendahulunya, karburator.Electronic Fuel Injection (EFI) menggunakan sistem yang diatur secara komputer oleh perangkat elektronik yang disebut ECU (Electronic Control Unit).ECU ini ibarat CPU pada komputer kita, dimana ia akan memproses permintaan dari sensor-sensor yang disebar pada bagian bagian mesin tertentu.
ECU akan mengolah data yang dikirim sensor-sensor yang sesuai dengan keadaan mesin, dimana pada saat mesin berputar idel, putaran tinggi, mesin saat masih dingin, mesin saat panas.ECU akan bertugas mengatur berapa banyak bahan bakar atau udara yang diperlukan mesin, kapan saatnya bagi pengapian untuk bekerja yang telah disesuaikan dengan keadaan mesin sesuai laporan dari sensor-sensor.

Bicara tentang sensor pada EFI, apa sajakah sensor sensor tersebut?,,,


Inilah dia beberapa sensor-sensor utama pada motor injeksi dan fungsinya:


Sensor IAT(Intake Air Temperature)

IAT sensor ini bertugas menyesuaikan rasio perubahan suhu pada intake, kemudian informasi akan diterima ECU dan jumlah bahan bakar akan dikirim sesuai dengan kondisi suhu mesin.IAT bekerja dengan cara mendeteksi suhu udara yang melewati throttle body dan mengubah suhu menjadi sinyal listrik yang dikirim ke ECU. Dengan adanya sensor IAT, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan akan selalu pada tingkat yang optimal.

Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure)

Sensor MAP bertugas untuk mendeteksi perubahan tekanan vakum di dalam intake manifold, kemudian perubahan tekanan tersebut akan diubah menjadi sinyal yang akan diterima ECU.Dari informasi ini, ECU kemudian menghitung jumlah aliran udara intake.Sensor MAP ini digunakan terutama untuk menghitung jumlah kiriman injeksi bahan bakar pada saat beban rendah.

Sensor TP (Throttle Position)

Sensor TP berguna untuk mendeteksi bukaan throttle, kemudian hasilnya akan dikirim ke ECU dalam bentuk sinyal listrik.Sensor TP bertugas memberikan informasi pada ECU untuk menghitung jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan pada kerja mesin saat beban tinggi.

Sensor ECT(Engine Coolant Temperature)

Sensor ECT bertugas untuk mendeteksi keadaan suhu mesin, biasanya dipasang pada radiator untuk mesin berpendingin cairan.Dengan adanya sensor ECT, ECU akan mengirimkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan suhu mesin, sehingga lebih optimal.

Sensor CKP (Crankshaft Position)

Sensor CKP sensor dipasang untuk mendeteksi posisi crankshaft. Sinyal informasi yang dikirim sensor CKP ke ECU untuk ditentukan kapan waktu penyemprotan bahan bakar, berapa lama penyemprotan, menghentikan bahan bakar pada waktu deselerasi dan menentukan saat pengapian.

Sensor O2

Sensor O2 berguna untuk mendeteksi gas buang terhadap zat-zat beracun dan mendeteksi kondisi pembakaran mesin. Informasi mengenai berapa jumlah oksigen didalam gas buang akan dikirim ke ECU , dan selanjutnya ECU akan menaikkankan atau menurunkan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan sesuai dengan kondisi pembakaran.Dengan adanya sendor 02 ini, jumlah bahan bakar akan selalu dalam takaran/campuran yang optimal, hal ini akan menjadikan mesin lebih irit dan lebih rendah emisi.


Gangguan umum pada sensor-sensor EFI


Apakah sensor-sensor ini bisa rusak?, apa akibatnya?, dan bagaimana cara mengetahuinya?
Namanya saja piranti buatan manusia, tentu saja bisa mengalalami kegagalan kerja atau rusak.Akibatnya tentu bisa bermacam-macam tergantung sensor apa yang mengalami gangguan.Misalnya jika yang bermasalah adalah sensor TP, maka mesin akan menjadi tidak responsif, atau jika yang gagal adalah sensor CKP dan ECT maka mesin akan susah distarter atau dihidupkan.
Gangguan pada Sensor dapat diketahui dengan melihat kedipan pada lampu check engine pada panel indikator.Kedipan pada check engine ini berbeda tergantung dari sensor apa yang mengalami gangguan.Namun untuk mengetahui sensor apa yang mengalami kegagalan, hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat pendiagnosa (diagnostic tool).Beberapa penyebab kenapa sensor sensor pada sistem injeksi bermasalah, yaitu:Tegangan listrik yang menghidupkan sensor dan ECU tidak sesuai, kotornya sambungan-sambungan/socket kelistrikan pada sistem ECU, konsleting pada sirkuit ECU atau karena adanya kerusakan pada peralatan elektronik ECU.

Demikian secara singkat mengenai fungsi dan cara kerja sensor-sensor pada sistem EFI, dan beberapa hal yang bisa menggangu kerja sensor. - See more at: http://www.spiderbeat.com/2013/03/fungsi-sensor-sensor-pada-sistem-bahan.html#sthash.kFNVeguN.dpuf
Hampir semua pemain sepeda motor terbesar di Indonesia sekarang ini berlomba-lomba menciptakan tunggangan dengan efisiensi bahan bakar yang baik.Terciptanya teknologi EFI yang diperuntukkan bagi sistem suplay bahan bakar ini diklaim lebih irit bahan bakar ketimbang teknologi pendahulunya, karburator.Electronic Fuel Injection (EFI) menggunakan sistem yang diatur secara komputer oleh perangkat elektronik yang disebut ECU (Electronic Control Unit).ECU ini ibarat CPU pada komputer kita, dimana ia akan memproses permintaan dari sensor-sensor yang disebar pada bagian bagian mesin tertentu.
ECU akan mengolah data yang dikirim sensor-sensor yang sesuai dengan keadaan mesin, dimana pada saat mesin berputar idel, putaran tinggi, mesin saat masih dingin, mesin saat panas.ECU akan bertugas mengatur berapa banyak bahan bakar atau udara yang diperlukan mesin, kapan saatnya bagi pengapian untuk bekerja yang telah disesuaikan dengan keadaan mesin sesuai laporan dari sensor-sensor.

Bicara tentang sensor pada EFI, apa sajakah sensor sensor tersebut?,,,


Inilah dia beberapa sensor-sensor utama pada motor injeksi dan fungsinya:


Sensor IAT(Intake Air Temperature)

IAT sensor ini bertugas menyesuaikan rasio perubahan suhu pada intake, kemudian informasi akan diterima ECU dan jumlah bahan bakar akan dikirim sesuai dengan kondisi suhu mesin.IAT bekerja dengan cara mendeteksi suhu udara yang melewati throttle body dan mengubah suhu menjadi sinyal listrik yang dikirim ke ECU. Dengan adanya sensor IAT, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan akan selalu pada tingkat yang optimal.

Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure)

Sensor MAP bertugas untuk mendeteksi perubahan tekanan vakum di dalam intake manifold, kemudian perubahan tekanan tersebut akan diubah menjadi sinyal yang akan diterima ECU.Dari informasi ini, ECU kemudian menghitung jumlah aliran udara intake.Sensor MAP ini digunakan terutama untuk menghitung jumlah kiriman injeksi bahan bakar pada saat beban rendah.

Sensor TP (Throttle Position)

Sensor TP berguna untuk mendeteksi bukaan throttle, kemudian hasilnya akan dikirim ke ECU dalam bentuk sinyal listrik.Sensor TP bertugas memberikan informasi pada ECU untuk menghitung jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan pada kerja mesin saat beban tinggi.

Sensor ECT(Engine Coolant Temperature)

Sensor ECT bertugas untuk mendeteksi keadaan suhu mesin, biasanya dipasang pada radiator untuk mesin berpendingin cairan.Dengan adanya sensor ECT, ECU akan mengirimkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan suhu mesin, sehingga lebih optimal.

Sensor CKP (Crankshaft Position)

Sensor CKP sensor dipasang untuk mendeteksi posisi crankshaft. Sinyal informasi yang dikirim sensor CKP ke ECU untuk ditentukan kapan waktu penyemprotan bahan bakar, berapa lama penyemprotan, menghentikan bahan bakar pada waktu deselerasi dan menentukan saat pengapian.

Sensor O2

Sensor O2 berguna untuk mendeteksi gas buang terhadap zat-zat beracun dan mendeteksi kondisi pembakaran mesin. Informasi mengenai berapa jumlah oksigen didalam gas buang akan dikirim ke ECU , dan selanjutnya ECU akan menaikkankan atau menurunkan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan sesuai dengan kondisi pembakaran.Dengan adanya sendor 02 ini, jumlah bahan bakar akan selalu dalam takaran/campuran yang optimal, hal ini akan menjadikan mesin lebih irit dan lebih rendah emisi.


Gangguan umum pada sensor-sensor EFI


Apakah sensor-sensor ini bisa rusak?, apa akibatnya?, dan bagaimana cara mengetahuinya?
Namanya saja piranti buatan manusia, tentu saja bisa mengalalami kegagalan kerja atau rusak.Akibatnya tentu bisa bermacam-macam tergantung sensor apa yang mengalami gangguan.Misalnya jika yang bermasalah adalah sensor TP, maka mesin akan menjadi tidak responsif, atau jika yang gagal adalah sensor CKP dan ECT maka mesin akan susah distarter atau dihidupkan.
Gangguan pada Sensor dapat diketahui dengan melihat kedipan pada lampu check engine pada panel indikator.Kedipan pada check engine ini berbeda tergantung dari sensor apa yang mengalami gangguan.Namun untuk mengetahui sensor apa yang mengalami kegagalan, hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat pendiagnosa (diagnostic tool).Beberapa penyebab kenapa sensor sensor pada sistem injeksi bermasalah, yaitu:Tegangan listrik yang menghidupkan sensor dan ECU tidak sesuai, kotornya sambungan-sambungan/socket kelistrikan pada sistem ECU, konsleting pada sirkuit ECU atau karena adanya kerusakan pada peralatan elektronik ECU.

Demikian secara singkat mengenai fungsi dan cara kerja sensor-sensor pada sistem EFI, dan beberapa hal yang bisa menggangu kerja sensor. - See more at: http://www.spiderbeat.com/2013/03/fungsi-sensor-sensor-pada-sistem-bahan.html#sthash.kFNVeguN.dpuf
Hampir semua pemain sepeda motor terbesar di Indonesia sekarang ini berlomba-lomba menciptakan tunggangan dengan efisiensi bahan bakar yang baik.Terciptanya teknologi EFI yang diperuntukkan bagi sistem suplay bahan bakar ini diklaim lebih irit bahan bakar ketimbang teknologi pendahulunya, karburator.Electronic Fuel Injection (EFI) menggunakan sistem yang diatur secara komputer oleh perangkat elektronik yang disebut ECU (Electronic Control Unit).ECU ini ibarat CPU pada komputer kita, dimana ia akan memproses permintaan dari sensor-sensor yang disebar pada bagian bagian mesin tertentu.
ECU akan mengolah data yang dikirim sensor-sensor yang sesuai dengan keadaan mesin, dimana pada saat mesin berputar idel, putaran tinggi, mesin saat masih dingin, mesin saat panas.ECU akan bertugas mengatur berapa banyak bahan bakar atau udara yang diperlukan mesin, kapan saatnya bagi pengapian untuk bekerja yang telah disesuaikan dengan keadaan mesin sesuai laporan dari sensor-sensor.

Bicara tentang sensor pada EFI, apa sajakah sensor sensor tersebut?,,,


Inilah dia beberapa sensor-sensor utama pada motor injeksi dan fungsinya:


Sensor IAT(Intake Air Temperature)

IAT sensor ini bertugas menyesuaikan rasio perubahan suhu pada intake, kemudian informasi akan diterima ECU dan jumlah bahan bakar akan dikirim sesuai dengan kondisi suhu mesin.IAT bekerja dengan cara mendeteksi suhu udara yang melewati throttle body dan mengubah suhu menjadi sinyal listrik yang dikirim ke ECU. Dengan adanya sensor IAT, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan akan selalu pada tingkat yang optimal.

Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure)

Sensor MAP bertugas untuk mendeteksi perubahan tekanan vakum di dalam intake manifold, kemudian perubahan tekanan tersebut akan diubah menjadi sinyal yang akan diterima ECU.Dari informasi ini, ECU kemudian menghitung jumlah aliran udara intake.Sensor MAP ini digunakan terutama untuk menghitung jumlah kiriman injeksi bahan bakar pada saat beban rendah.

Sensor TP (Throttle Position)

Sensor TP berguna untuk mendeteksi bukaan throttle, kemudian hasilnya akan dikirim ke ECU dalam bentuk sinyal listrik.Sensor TP bertugas memberikan informasi pada ECU untuk menghitung jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan pada kerja mesin saat beban tinggi.

Sensor ECT(Engine Coolant Temperature)

Sensor ECT bertugas untuk mendeteksi keadaan suhu mesin, biasanya dipasang pada radiator untuk mesin berpendingin cairan.Dengan adanya sensor ECT, ECU akan mengirimkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan suhu mesin, sehingga lebih optimal.

Sensor CKP (Crankshaft Position)

Sensor CKP sensor dipasang untuk mendeteksi posisi crankshaft. Sinyal informasi yang dikirim sensor CKP ke ECU untuk ditentukan kapan waktu penyemprotan bahan bakar, berapa lama penyemprotan, menghentikan bahan bakar pada waktu deselerasi dan menentukan saat pengapian.

Sensor O2

Sensor O2 berguna untuk mendeteksi gas buang terhadap zat-zat beracun dan mendeteksi kondisi pembakaran mesin. Informasi mengenai berapa jumlah oksigen didalam gas buang akan dikirim ke ECU , dan selanjutnya ECU akan menaikkankan atau menurunkan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan sesuai dengan kondisi pembakaran.Dengan adanya sendor 02 ini, jumlah bahan bakar akan selalu dalam takaran/campuran yang optimal, hal ini akan menjadikan mesin lebih irit dan lebih rendah emisi.


Gangguan umum pada sensor-sensor EFI


Apakah sensor-sensor ini bisa rusak?, apa akibatnya?, dan bagaimana cara mengetahuinya?
Namanya saja piranti buatan manusia, tentu saja bisa mengalalami kegagalan kerja atau rusak.Akibatnya tentu bisa bermacam-macam tergantung sensor apa yang mengalami gangguan.Misalnya jika yang bermasalah adalah sensor TP, maka mesin akan menjadi tidak responsif, atau jika yang gagal adalah sensor CKP dan ECT maka mesin akan susah distarter atau dihidupkan.
Gangguan pada Sensor dapat diketahui dengan melihat kedipan pada lampu check engine pada panel indikator.Kedipan pada check engine ini berbeda tergantung dari sensor apa yang mengalami gangguan.Namun untuk mengetahui sensor apa yang mengalami kegagalan, hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat pendiagnosa (diagnostic tool).Beberapa penyebab kenapa sensor sensor pada sistem injeksi bermasalah, yaitu:Tegangan listrik yang menghidupkan sensor dan ECU tidak sesuai, kotornya sambungan-sambungan/socket kelistrikan pada sistem ECU, konsleting pada sirkuit ECU atau karena adanya kerusakan pada peralatan elektronik ECU.

Demikian secara singkat mengenai fungsi dan cara kerja sensor-sensor pada sistem EFI, dan beberapa hal yang bisa menggangu kerja sensor. - See more at: http://www.spiderbeat.com/2013/03/fungsi-sensor-sensor-pada-sistem-bahan.html#sthash.kFNVeguN.dpuf

1 komentar: