- 1. BAHAN BAKAR
Bahan bakar dapat di klasifikasikan sesuai wujud fisiknya : Bahan bakar Padat, Gas & Cair.
- Bahan bakar padat digunakan untuk External Combustion Engine, antara lain kayu atau batu bara. Jenis bahan bakar ini tidak cocok untuk pembakaran di dalam dengan alasan laju kecepatan pembakaran yang rendah, nilai kalor yang rendah dan masih banyak factor yang merugikan lainnya.
- Bahan bakar Gas banyak digunakan untuk pembakaran dalam, namun perlu ruang yang relative besar sehingga tidak digunakan untuk bahan bakar pesawat terbang. Contohnya : Gas alam dan LPG (Liquid Petroleum Gas).
- Bahan bakar Cair, sangat ideal untuk Internal Combustion. Bahan bakar cair diklasifikasikan menjadi 2, yaitu : Bahan bakar tidak mudah menguap (NONVOLATILE) dan mudah menguap (VOLATILE). Bahan bakar Nonvolatile adlah bahan bakar berat yang digunakan pada mesin diesel. Yang termasuk kelas Volatile adalah bahan bakar yang digunakan dengan cara mengkabutkan bahan bakar tersebut masuk ke ruang bakar. Contoh : ALKOHOL, BENZOL, KEROSENE DAN GASOLINE. Bahan bakar yang digunakan untuk pesawat mengandung energi kimia yang jika dibakar akan melepas energi kalor. Kemudian dikonfersikan menjadi energi mekanis yang selanjutnya digunakan untuk menghasilkan thrust yang akan mendorong pesawat terbang.
- 2. TERMINOLOGI DALAM SISTEM BAHAN BAKAR
- TETRAETHYL LEAD (TEL): bahan bakar yang jika ditambahkan dalam bahan bakar akan meningkatkan kinerja engine. organik bromida & clorida dicampur dengan tel sehingga selama pembakaran akan terjadi timah halida dalam bentuk uap dan akan terbuang bersama gas hasil pembakaran. jika tel saja yang dimasukan (tanpa dicampur), maka akan terbentuk timah oksida padat dan akan tertinggal dalam ruang bakar (silinder). inhibitor ditambahkan kedalam gasoline guna mencegah terbentuknya substansi padat setelah bahan bakar menguap.
- VOLATILITY : ukuran kecenderungan benda cair untuk menguap pada kondisi tertentu. jika bahan bakar terlalu cepat menguap, pipa-pipa supply bahan bakar akan terisi uap, sehingga dapat menyebabkan berkurangnya aliran bahan bakar. jika bahan bakar tidak bisa menguap secara cukup, maka menyebabkan kesulitan dalam starting engine, pemanasan engine yang terlambat, akselerasi yang kurang serta pendistribusian yang kurang serta pendistribusian bahan bakar yang tidak merata dalam silinder dan dilusi dalam cranck case.
- DETONASI : pembakaran yang bersifat tidak normal dan tidak terkontrol dalam ruang bakar. engine yang beroperasi dalam kondisi normal, permukaan api (flame front) merambat dengan kecepatan tertentu (biasanya 100 ft/s) sampai seluruh campuran bahan bakar & udara terbakar. jika saat permulaan pembakaran berlangsung secara normal, tetapi saat akhir terjadi pembakaran dengan kecepatan tinggi secara sesaat, maka akan menghasilkan kenaikan tekanan yang berlebihan dalam ruang bakar.
- ANGKA OKTAN (OCTANE NUMBER) : engine pesawat dengan daya yang besar dapat dihasilkan dengan menggunakan bahan bakar dengan angka oktan tinggi. penggunaan bahan bakar tersebut dapat menghasilkan kompresi rasio & tekanan manifold yang tinggi, sehingga meningkatkan daya & efisiensi. tetapi penggunaan fuel dengan angka oktan tinggi dapat menyebabkan detonasi, karena kondisi yang kurang baik atau pengendalian engine yang tidak tepat. sistem angka oktan didasarkan pada perbandingan suatu bahan bakar terhadap campuran iso-octane dan normal-heptane. angka oktan suatu bahan bakar diartikan sebagai bahan bakar. yang mempunyai sifat anti detonasi (antiknock) yang sama dengan suatu bbahan bakar. yang mengandung persentasi iso-oktan tertentu dalam campurannya. misalnya bahan bakar. dengan grade 91 (angka oktan 91), berarti bahan bakar tersebut mempunyai sifat anti knock yang sama dengn bahan bakar yang mempunyai kandungan 91% iso-oktan & 9% normal hepatana.
- 3. HAL – HAL PENTING PADA SISTEM BAHAN BAKAR PESBANG
pemberian aliran bahan bakar ini harus sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan engine dalam operasinya pada berbagai ketinggian dan sikap (attitude) terbang.
PERSYARATAN SYSTEM BAHAN BAKAR :
- A. MEMPUNYAI KEANDALAN.
- B. SISTEM BAHAN BAKAR HARUS INDEPENDENCE (TIDAK TERGANTUNG).
- C. PELINDUNG PETIR (LIGHTNING PROTECTION). sistem bahan bakar harus dilengkapi dengan alat untuk mencegah terjadinya kebakaran akibat sambaran petir.
- D. ALIRAN BAHAN BAKAR (FUEL FLOW). aliran bahan bakar dengan cara gravity harus dapat memberikan supply paling rendah 150% dari kebutuhan aliran saat take-off. untuk sistem yang menggunakan tekanan (pressure feed system), aliran bahan bakar reciprocating engine paling rendah 125% dari kebutuhan take off persyaratan ini ditentukan dari hasil uji.
- E. KEBUTUHAN INDICATOR UNTUK SISTEM BAHAN BAKAR. lampu peringatan (warning light) & kendali (control). indikator yang dibutuhkan dlm system bb. al:
penunjuk tekanan (fuel pressure indicator),
penunjuk temperatur ( fuel-temperature indicator),
penunjuk aliran bahan bakar (fuel flow indicator).
- 4. KOMPONEN – KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR
- TANGKI BAHAN BAKAR (FUEL TANK)
2) RIGID REMOVEABLE TANK (TANGKI YANG DAPAT DIBONGKAR)
3) BLADER FUEL CELL
4) EXTERNAL TANK
5) SURGE TANK
- FUEL PUMP (POMPA BAHAN BAKAR)
2) AUXILLIARRY FUEL PUMP (BOOSTER PUMP)
3) EJECTOR PUMP
- KATUB PENGURASAN (DRAIN VALVE)
- FEUL SELECTOR VALVE DAN SHUTTOFF VALVE (FSV)
- FUEL HEATER (PEMANAS BAHAN BAKAR)
- FILLER CAP (TUTUP LUBANG PENGISIAN)
- FUEL LINES DAN PIPING
- 5. SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR
- GRAFITY FEED
- PRESSURE-FEED SYSTEM
- SISTEM FEED-PRESSURE
- SISTEM BAHAN BAKAR PESAWAT RINGAN ENGINE DUA (LIGHT AIRCRAFT TWIN ENGINE)
- SISTEM BAHAN BAKAR UNTUK TURBOPROP
- SISTEM BAHAN BAKAR PESAWAT BESAR ENGINE TURBO
B) RESTRICTING ORIFICE
C) MANUALLY OPERATED SHUTTOFF VALVE
D) FUELING-LEVEL CONTROL SHUTTOFF VALVE
E) FUELING-LEVEL CONTROL PILOT VALVE
F) MOTOR DRIVEN VALVE
G) FUEL FLOW TRANSMITTER
6. SISTEM PENGENDALIAN
- PRIMER DAN SISTEM PRIMING
- SYSTEM VENTILASI
- SISTEM PENGISIAN BAHAN BAKAR BERTEKANAN (PRESSURE FUELING SYSTEM)
- SISTEM BAHAN BAKAR “CROSS FEED”
- SISTEM PEMBUANG BAHAN BAKAR (FUEL JETTISON SYSTEM)
- SISTEM DILUSI OLI (SISTEM PENGENCERAN OLI)
- 7. KOMPONEN – KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR
- A. TANGKI BAHAN BAKAR (FUEL TANK)
JENIS FUEL TANK
- INTEGRAL TANK. tangki yang merupakan bagian integral (menjadi satu) dengan struktur dasar pesawat.
guna mencegah kebocoran digunakan bahan sealing, yang terbuat dari karet sintetis.
- RIGID REMOVEABLE TANK (TANGKI YANG DAPAT DIBONGKAR). merupakan tangki yang terbuat dari metal (biasanya dari aluminium yang dilas). berbentuk ruang guna menyimpan bahan bakar. jenis tangki ini banyak digunakan pada pesawat-pesawat kecil.
- BLADER FUEL CELL. berupa kantong karet yang konstruksinya diperkuat yang digunakan untuk menyimpan bahan bakar. komponen blader fuel cell al : ventilasi, fitting penguras (drain valve), fuel quantity indicator dsb. baldder fuel cell dipasang dalam ruang dalam pesawat dengan cara memasukkanya dengan melipat.
- EXTERNAL TANK. adalah tangki yang diluar struktur pesawat, biasanya dipasang pada pylon dibawah sayap. beberapa jenis external tank yang bisa dijatuhkan saat penerbangan jika tangki tersebut tidak dibutuhkan, atau bisa dilepas dengan mudah dan cepat. pada bagian dalam tangki biasanya disekat oleh beberapa bulkhead.
- SURGE TANK. biasanya dipasang pada pesawat transport dengan konstruksi mirip seperti tangki jenis integral. surge tank sebenarnya tidak diisi bahan bakar, namun hanya digunakan untuk penampungan kelebihan atau tumpahan bahan bakar terutama pada saat pengisian bahan bakar. letak surge tank dalam pesawat dapat dilihat pada gambar 2-2.
- B. FUEL PUMP (POMPA BAHAN BAKAR)
JENIS – JENIS POMPA
- 1. ENGINE DRIVEN FUEL PUMP. fungsi engine driven fuel pump (pompa bahan bakar yang diputar engine) adalah untuk memberikan bahan bakar secara kontinyu dengan tekanan yang tepat selama engine beroperasi.
- 2. AUXILIARY FUEL PUMP (BOOSTER PUMP). booster pump merupakan bagian penting dalam system bahan bakar, karena berfungsi :
- penghasil tekanan dalam bahan bakar pada saat start engine (fuel engine driven pump belum bekerja)
- penghasil tekanan bahan bakar pada saat emergensi yaitu saat fuel engine driven pump mati/rusak.
- menambah kapasitas pemompaan fuel engine driven pump guna menjamin tekanan bahan bakar yang cukup pada kondisi tertentu, al: pada saat pesawat dalam proses take off dan landing.
- memindahkan bahan bakar dari tangki satu ke tangki lainnya.
- 3. EJECTOR PUMP. berguna untuk menghisap fuel dari tempat yang relative jauh dari tangki & memberikan feul bertekanan untuk fuel control unit (fcu). pompa ini tidak mempunyai bagian-bagian bergerak melainkan hanya tergantung pada aliran bahan bakar dari engine driven pump.
- C. KATUB PENGURASAN (DRAIN FALVE)
- D. FUEL SELECTOR FALVE DAN SHUTTOF FALVE (FSV)
pada instalasi multi tangki, susunan katub harus disusun sehingga setiap tangki dapat digunakan secara terpisah. fuel shutoff valve untuk pesawat besar dihubungkan dengan system pemadam kebakaran, sehingga aliran bahan bakar dapat ditutup secara otomatis jika terjadi panas berlebihan atau kebakaran.
- E. FUEL HEATHER (PEMANAS BAHAN BAKAR)
- F. FILLER CAP (TUTUP LUBANG PENGISIAN)
- G. FUEL LINES DAN PIPING
- 8. SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR
- A. GRAFITY FEED
KARENA KEDUA TANGKI MEMBERIKAN BAHAN BAKAR SECARA SIMULTAN, MAKA RUANG KOSONG PADA KEDUA PERMUKAAN TANGKI HARUS SALING DIHUBUNGKAN DAN DIVENTILASIKAN KE UDARA.
- B. PRESSURE FEED SYSTEM
- 9. SISTEM BAHAN BAKAR PESAWAT BESAR ENGINE TURBO
- FUELING RECEPTACLE. DIGUNAKAN SEBAGAI PENGIKAT SELANG PENGISIAN FUEL.
- RESTRICTING ORIFICE. SEBAGAI ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENCEGAH ALIRAN SECARA BERLEBIHAN SELAMA PENGISIAN BAHAN BAKAR DENGAN TEKANAN.
- MANUALLY OPERATED SHUTTOFF VALVE. KATUB INI DIPASANG PADA PRESSEURE-FUELING STATION UNTUK MENUTUP SALURAN.
- FUELING-LEVEL CONTROL SHUTTOFF VALVE. KATUB YANG SECARA OTOMATIS MENUTUP PIPA KE TANGKI JIKA TANGKI TELAH PENUH.
- FUELING-LEVEL CONTROL PILOT VALVE. KATUB YANG AKAN MENUTUP SELAMA PENGISIAN BAHAN BAKAR MENYEBABKAN TEKANAN PADA FUELING-LEVEL-CONTROL SHUTOFF VALVE, SEHINGGA KATUB AKAN MENUTUP (GAMBAR 2-25)
- MOTOR DRIVEN VALVE. KATUB YANG DIOPERASIKAN OLEH MOTOR LISTRIK BERGUNA UNTUK MENGONTROL ALIRAN FUEL KE SELURUH SYSTEM.
- FUEL FLOW TRANSMITTER. TRANSMITTER YANG MERUPAKAN SENSING KECEPATAN ALIRAN BAHAN BAKAR KE ENGINE.
- 10. SISTEM PENGENDALIAN
SISTEM PENGENDALIAN BAHAN BAKAR ANTARALAIN :
- A. PRIMER DAN SISTEM PRIMING
- B. SISTEM VENTILASI
C. SISTEM PENGISIAN BAHAN BAKAR BERTEKANAN (PRESSURE FUELING SYSTEM)
SYSTEM BAHAN BAKAR BERTEKANAN DIDASARKAN PADA SYSTEM PENGISIAN BAHAN BAKAR SATU TITIK ATAU SINGLE POINT REFUELING (SPR). SECARA TEKNIS PESAWAT BESAR HANYA MENGGUNAKAN SATU SALURAN UNTUK PENGISIAN SEMUA TANGKI. SYSTEM BAHAN BAKAR BERTEKANAN MENGGUNAKAN PERALATAN YANG SAMA UNTUK PENGISIAN BAHAN BAKAR PESAWAT TERBANG, TETAPI PESAWAT BISA MEMPUNYAI SALURAN PENGISIAN BAHAN BAKAR YANG TERPUSAT UNTUK SETIAP TANGKI.
- D. SISTEM BAHAN BAKAR “CROSS FEED”
- E. SISTEM PEMBUANG BAHAN BAKAR (FUEL JETTISON)
- F. SISTEM DILUSI OLI (SISTEM PENGENCERAN OLI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar